Dahulu kala, ada seorang raja yang sangat tergila-gila pada bunga, seluruh kekayaan negerinya dia habiskan untuk membeli bunga, dengan susah payah dia mengumpulkan dan menghabiskan uang untuk membeli segala jenis bunga ajaib.
Keadaan ini berlangsung selama beberapa tahun membuat penduduk di negerinya hidup dengan miskin. Tetapi raja sangat puas dengan dirinya, dia berpikir dialah yang paling hebat di seluruh dunia. Pada musim semi ini ketika semua bunga bermekaran dia akan membuka sebuah pameran bunga yang megah untuk memamerkan bunganya kepada seluruh dunia.
Karena raja menghabiskan uang untuk membeli dan merawat bunga-bunganya telah menghabiskan separuh uang negara, maka rakyatnya hidup dengan miskin. Tidak ada seorang menteri yang baik, berani berkata kepada rajanya, menteri-menteri yang dekat dengan raja adalah menteri-menteri korup yang senang mengambil muka di hadapan raja, mereka tidak berani menegur raja dan selalu mengikuti kemauan raja.
Dalam kesempatan pameran bunga kali ini, akhirnya rakyat dapat bertemu dengan raja untuk mengadu kepada raja tentang kesengsaran hidup mereka beberapa tahun ini.
Mereka sangat gembira, bersamaan itu juga merasa susah, karena syarat untuk dapat menyaksikan pameran bunga dan bertemu raja adalah setiap orang harus membawa satu macam bunga yang mahal dan langka. Para menteri yang menciptakan peraturan ini karena mereka berpikir rakyat jelata tidak layak menyaksikan pameran bunga yang begitu megah, hanya para bangsawan dan orang kaya yang dapat menyediakan bunga yang mahal dan langka yang berhak menyaksikan pameran tersebut, mereka juga mengundang raja dan bangsawan dari seluruh dunia untuk menyaksikan pameran bunga ini untuk mengambil hati rajanya.
Tanggal menjelang pameran bunga semakin dekat, tetapi rakyat jelata ini makin susah hati karena mereka sampai sekarang belum dapat menemukan sejenis bunga yang mahal dan langka untuk dipersembahkan kepada raja. Selama ini kehidupan sehari-hari mereka sangat susah mana terpikir oleh mereka untuk menanam bunga?
Sehari sebelum pameran bunga dimulai, seluruh rakyat berkumpul mencari cara bagaimana dapat mencari sejenis bunga yang langka? Mereka semua dengan muka yang lesu dan sedih tidak dapat mencari akal yang bagus.
Tiba-tiba dari kejauhan muncul seorang tua yang berpakaian putih, berwajah welas asih. Di tangannya sedang memegang dua buah keranjang yang ditutup kain hitam, dengan perlahan-lahan berjalan menuju kerumunan rakyat jelata yang bersedih tersebut.
Rupanya orang tua tersebut adalah dewa hutan, karena sifat belas kasihnya membantu mereka. Ia berkata kepada rakyat tersebut, “Kalian sudah bersusah payah! Tidak usah bersusah hati! Saya dapat membantu kesulitan kalian!”
Mendengar perkataan orang tua ini seluruh rakyat memandangnya dengan muka heran, dan salah satu di antara mereka lalu berkata: “Kakek, engkau jangan bercanda, salah-salah kita bisa kehilangan nyawa!” mereka semua menganggukkan kepala menyetujui pendapat orang ini.
Orang tua ini dengan tersenyum berkata: “Kalian tidak usah khawatir! Saya mempunyai cara” sambil dia memandang kedua keranjangnya.
Orang tua ini mengumumkan, besok diharap seluruh rakyat mengikuti dia ke tempat pameran bunga untuk mengabulkan permintaan mereka bertemu dengan raja.
Keesokan harinya, orang tua itu membawa dua buah keranjang yang ditutupi kain hitam membawa seluruh rakyat jelata menuju ke istana raja untuk menyaksikan pameran bunga. Pengawal istana melihat gerombolan rakyat ini menjadi takut dan berkata: “Para menteri telah berpesan hanya orang yang membawa jenis bunga yang mahal dan langka yang boleh masuk ke istana.”
Orang tua berkata: “Saya membawa dua macam bunga yang paling langka dan mahal dari segala jenis bunga yang dimiliki oleh raja, untuk dipersembahkan kepada raja, tetapi saya mempunyai satu syarat yaitu saya harus membawa masuk seluruh rakyat jelata ini untuk menemui Baginda raja.”
Pada saat pengawal merasa bimbang harus berbuat apa? Datang seorang menteri berkata dengan marah kepada pengawal tersebut, “Ada apa ini? Usir mereka semua dari sini.”
Kemudian pengawal tersebut berbisik ke telinga menteri, “Pak Menteri! Tahukah Bapak? Ini kesempatan Bapak untuk naik pangkat, orang tua ini membawa jenis bunga yang langka dan lebih mahal dari semua bunga yang dimiliki Baginda raja. Tetapi syarat dia akan menyerahkan bunga ini adalah seluruh rakyat yang dibawanya harus ikut masuk menemui raja! Jika benar dia mempunyai bunga yang begitu mahal, tentu baginda raja akan merasa senang sekali!” Menteri tersebut melirik ke orang tua, dia melihat muka orang tua ini bercahaya, dan di kedua tangannya memegang dua buah keranjang yang ditutupi kain hitam, di dalam hatinya dia berpikir orang tua tersebut tentu tidak akan berbohong. Sambil memikirkan dirinya akan naik pangkat, dia mengizinkan rombongan orang tua ini masuk ke istana dan dia sendiri dengan cepat menemui raja melaporkan kejadian ini kepada raja.
Memikirkan dirinya adalah seorang raja yang tidak ada tandingannya di seluruh dunia ini, mendengar ada orang yang memiliki bunga yang lebih langka dan mahal dari miliknya, menyebabkan sifat cemburu dan tidak mau disaingi oleh yang lain muncul dengan segera. Raja segera memerintah pengawalnya membawa rombongan orang tua ini menghadap dia, orang tua ini berjalan dengan gagah bersama semua rakyat berjalan memasuki istana raja bertemu dengan raja.
Raja segera bertanya kepada orang tua: “Benarkah Anda mempunyai sejenis bunga yang lebih mahal dari segala jenis bunga kepunyaan saya? Sekarang buka keranjang Anda supaya setiap orang dapat melihat bunga tersebut.”
Orang tua tersebut dengan lembut dan perlahan berkata: “Saksikanlah baginda raja!” lalu tangannya membuka kain penutup dari salah satu keranjang tersebut, begitu kain hitam terbuka mata semua orang menjadi silau, terlihat sekuntum bunga sebesar mangkok sangat indah bermekaran, kecantikan dan kemilau bunga tersebut sangat menyilaukan mata, dan bunga tersebut memancarkan bau yang sangat harum membuat setiap orang yang melihat menjadi terheran-heran, di dunia ini ada jenis bunga yang begitu cantik dan harum.
Setiap orang memuji kecantikan dan keajaiban bunga ini, dalam sekejab bunga tersebut menjadi layu dan berubah menjadi setumpuk air yang hitam keruh, dan mengeluarkan bau yang sangat menyengat hidung.
Raja memerintahkan pengawal segera membuang bunga tersebut, semua orang merasa sayang bunga yang begitu cantik dengan cepat sekali menjadi layu, mereka semua sekarang dengan hati berdebar-debar menantikan orang tua tersebut membuka tutup kain pada keranjang yang satunya lagi ingin melihat keajaiban bunga yang kedua.
Orang tua dengan perlahan-lahan membuka kain hitam, dan tersenyum melihat ke bunga tersebut, di dalamnya bukan bunga yang ajaib, tetapi hanya sekuntum bunga seruni biasa! Kejadian ini membuat semua orang dalam ruangan istana menjadi riuh, tetapi orang tua dengan suara lemah lembut berkata kepada bunga seruni ini: “Maaf, terlalu lama menutupmu dengan kain hitam, engkau tentu merasa tidak nyaman!”
Terlihat bunga seruni ini dengan gemulai mengoyangkan batangnya, gerakannya bagaikan seorang gadis cantik yang sedang menari dengan gerakan yang sangat indah dan lembut yang susah diungkapkan dengan kata-kata, sangat agung. Seluruh ruangan menjadi sunyi senyap menyaksikan gerakan yang begitu cantik dan agung dari bunga yang bisa berbicara tersebut, raja sendiri juga terpesona menyaksikan gerakan bunga tersebut.
Setelah beberapa saat kemudian, orang tua tersebut mengangkat bunga ke hadapan raja dan berkata: “Baginda raja! Bunga ini merupakan sekuntum bunga yang paling indah dalam hidup saya, saya setiap hari merawatnya, melindunginya dia lebih berharga dari bunga manapun di dalam istana ini, Baginda raja hanya tahu menyaksikan keindahan bunga, tetapi tidak pernah merawatnya, pekerjaan merawat bunga diberikan kepada tukang kebun istana, sedangkan di istana begitu banyak bunga yang harus dirawat tukang kebun! Mungkinkah mereka dapat merawat dan menyayangi setiap kuntum bunga? Sedangkan bunga juga seperti manusia mempunyai nyawa dan perasaan, dia juga tahu jika Anda mencintai dia, tetapi baginda hanya menganggap mereka sebagai barang mati yang dipamerkan untuk dilihat, Baginda tidak memahami dia, dia akan hidup lebih sengsara dari sekuntum bunga yang tumbuh di pinggir jalan!”
Orang tua kemudian melanjutkan: “Tahukah Baginda? Bunga yang pertama walaupun cantik, tetapi kecantikannya hanya bertahan beberapa menit, semua bunga juga sama betapa cantiknya dia akan layu dalam beberapa saat! Tetapi Baginda demi kesukaan pada bunga-bunga ini, menghabiskan seluruh kekayaan negara, menyebabkan seluruh rakyat hidup miskin dan menderita, apakah sekuntum bunga yang cepat layu lebih berharga dari seluruh nyawa rakyat negeri ini?”
Pada saat ini raja baru sadar dia melihat ke belakang orang tua ini, dia melihat seluruhnya kurus kering dan wajah mereka semua lesu kekurangan gizi, pakaian mereka juga compang camping, ketika rakyat ini sadar raja sedang memandang mereka, mereka dengan malu menundukan kepalanya.
Orang tua berkata: “Di hati semua rakyat ini engkau adalah seorang yang paling mulia, walaupun engkau lebih menghargai bunga-bunga daripada mereka, tetapi mereka masih tetap menyintai engkau, coba Anda lihat para menteri di sekeliling Anda, apa yang mereka sampaikan kepada Anda? Mereka hanya sekelompok orang yang pintar menjilat, apakah mereka melakukan hal yang berjasa untuk negara ini? Mereka hanya dapat menghancurkan negara ini.” Pada saat itu sekelompok menteri yang berada di dekat raja hanya dapat menunduk malu tidak dapat berkata sepatah kata pun mendengar perkataan orang tua ini.
Setelah mendengar perkataan orang tua ini, dengan malu Baginda raja menitikkan air mata dan datang ke hadapan rakyatnya sambil berlutut berkata: “Saya adalah seorang raja yang tidak berguna, sehingga membuat kalian semua sengsara.” Mendengar perkataan raja seluruh rakyat menangis dengan terharu, mereka merasa gembira karena raja mereka sekarang telah insyaf.
Mereka semua tidak sadar kapan orang tua tersebut telah menghilang, tetapi mereka tahu benar bahwa orang tua ini bukan orang biasa.
Akhirnya raja menghadiahkan bunga-bunganya yang berharga kepada seluruh rakyatnya, seluruh rakyatnya menerima bunga-bunga yang berharga ini dengan gembira. Tetapi mereka tidak tahu bunga-bunga ini harus di tanam di mana, karena kehidupan mereka yang susah, mereka takut bunga-bunga ini tidak tahan dengan kemiskinan mereka, pada saat mereka dalam keadaan bingung berjalan pulang mereka melihat bunga seruni orang tua tersebut tumbuh di pinggir jalan di lembah gunung dan sedang tersenyum kepada mereka.
Mereka semua mengerti bahwa ini adalah pesan orang tua tersebut kepada mereka, kemudian mereka semua menanam bunga-bunga yang dibawa mereka di lembah pegunungan ini.
Sumber : erabaru - cerita cerpen bunga-yang-paling-cantik
Dulu Ada kaktus berwarna putih, merah, orange, saya merawatnya dengan sepenuh hati… tiap pagi selalu saya lihat dan perhatikan satu persatu, setiap sore saya siram, tapi sayang sekali beberapa hari kemudian kaktus-kaktus tersebut dicuri. Rasanya seperti kehilangan teman berharga, tapi yasudahlah yang seharusnya pergi akan pergi, dan yang seharusnya datang juga akan datang. Tidak perlu ada kesedihan, Selamat tinggal kaktus.
ReplyDelete@Gunarto : Good lah, yang terpenting sudah lakukan yang terbaik dalam hidup, di saat kehilangan pasti nanti akan ada gantinya juga yang jauh lebih baik.
Delete