Sunday, October 29, 2017

Menang Jadi Arang, Kalah Jadi Abu


Arti pepatah zaman kuno yang selalu dilupakan di zaman kini. Api panas yang membakar apapun akan menjadi arang jika terus membara membakar semuanya, yang pada akhirnya semua hanya tersisa menjadi abu. Kedua-duanya tidak ada yang menguntungkan, kedua-duanya mengalami kerugian. 

Api yang membara ibarat amarah emosi yang terus membakar diantara semuanya. Benda, barang, bentuk dan rupa apapun juga bila terus menerus terbakar akan hancur dan binasa, tidak ada yang bertahan lama. Begitu pula dengan kehidupan, lebih baik menjadi air di antara api, atau menjadi kesejukan di antara panasnya gejolak egoisme di dunia. Emosi dan amarah yang terus dipertajam akan menjadi perkara, masalah, permusuhan, dendam, pertikaian dan bahkan peperangan. Semua permusuhan dan perang, hanya akan membawa kerugian dari semua pihak. Keuntungan diperoleh bagi para "pengadu domba" dan "pemasok" "penjual kompor panas" sehingga timbul dendam, amarah dan kebencian. Sedang para korban sudah pastilah pihak yang dipermainkan, diadu domba dan dimanfaatkan pihak yang terhasut karena berita atau informasi yang "dibuat-buat", rekayasa, dusta/palsu dan salah. Berhati-hatilah dan tetap waspada, agar tidak mudah terbujuk dan terkaget oleh banyaknya informasi yang simpang siur di dunia ini. 

Selalu berpikiran positif, terbuka akan wawasan pengetahuan yang luas, serta tidak mudah terpancing emosi oleh situasi yang "keruh" akibat maraknya lalu lintas informasi di alam dunia ini. Sesama keluarga, saudara, kerabat bahkan teman/sahabat pun dapat terjadi kesalah-pahaman dan permusuhan apabila tidak dapat menjaga emosi dan mengendalikan diri dari amarah sesaat. 

Semua kebencian tidak akan membawa manusia pada kebahagiaan, hanya akan membawa penyesalan, kesedihan dan kekecewaan. Bukankah semua manusia dan bahkan seluruh makhluk hidup di dunia selalu ingin agar hidup tenang, aman, nyaman, tentram, damai dan bahagia? Air yang tenang pembawa kehidupan yang menyejukan di saat panas dan dahaga. Cinta, kasih sayang dan memaafkan, ibarat air terjun yang mengalir di saat cuaca yang terik dan panas. 291017Written by : Kepik Romantis / PVA.

Sumber Photo / Picture Source : 
sukasukamiesya.blogspot.com ; greatfon.com/id/pictures/113548/version/2048x1360 ; www.amberglowfireplaces.co.uk/fireplaces/cleaning-a-fireplace-in-the-summer/