Sunday, September 2, 2018

Synopsis Meaning Movie "Christopher Robin"


Sejak dahulu film Winnie The Pooh selalu menyentuh hati para penggemarnya, dengan kisahnya selalu menjelaskan dan mengajarkan makna arti kehidupan berkeluarga dan bersahabat. Antara Christopher Robin dengan Winnie The Pooh beserta sahabat-sahabatnya (Mr.Rabbit, Piglet, Owl, Tiger, Donkey, Mrs.Kanggoro and Child) sesungguhnya adalah menjelaskan tentang diri kita sendiri sebagai pribadi manusia dengan segudang karakter berbeda.

Rabbit yang berjiwa pemimpin dan bertanggung jawab juga memiliki pendengaran yang sangat tajam, Owl yang cerdas, pandai serta memiliki penglihatan yang paling tajam. Tiger yang penuh semangat lincah, lucu, energik, antusias, emosi dan tidak sabaran adalah gerak tubuh kita, nafas, jantung, paru-paru, aktivitas kita yang tidak berhenti bekerja dalam tubuh ini. Beruang The Pooh adalah hati kita, perasaan, perut kita yang lapar, kemuliaan hati kita. Piglet adalah ketakutan kita, kebalikannya dari sifat babi yang dianggap jorok, rakus dan pemalas, malah Piglet di sini menggambarkan sosok yang penakut, pemalu, rajin bekerja, suka akan kebersihan, suka bersembunyi dan sangat sensitive, pastinya ada di dalam tubuh kita juga yang paling malu dan tersembunyi sangat kecil dan penakut. Donkey sangat jelas selalu menyatakan dirinya berada paling bawah/paling belakang, simbolnya buntut/bottom, tidak tahu apa-apa/kebodohan/keluguan, tetapi tetap diperlukan karena tanpanya juga kita tersiksa, meski tidak punya kelebihan apa-apa tetapi kita tetap memerlukannya, saat semua tidak mengerti untuk membuang hal-hal yang tidak penting, satu-satunya yang paling sabar, bodoh dan tidak mengerti apa-apa, seperti halnya bagian tubuh kita yang paling bawah untuk membuang kotoran tetapi bila kehilangan/tanpa fungsinya juga kita tersiksa menderita. Kangguru dan anaknya, adalah symbol kepribadian kita ada sifat keibuan (wanita) pengasuh dan juga sifat laki-laki yang digambarkan seorang anak lelaki nakal, manja dan sangat kekanak-kanakan.

Saat kesibukan kita sehari-hari membuat kita sering tersesat di jalan yang salah, melupakan waktu bersantai hingga kehilangan saat-saat atau momen-momen indah dan bahagia kita bersama keluarga, saudara dan para sahabat. Hingga sering kali kita sudah tidak ingat lagi kapan terakhir kalinya kita tersenyum dan tertawa lepas berbahagia sejenak bersantai bersama orang yang kita cintai, dikarenakan terlalu sibuknya bekerja, terlalu sibuknya mencari nafkah, hingga tiada waktu untuk berlibur dan bersantai sejenak. Tersesat hingga tidak tahu apa yang dicari di dunia yang sifatnya sementara ini.

Saat-saat seperti itu, dimana kita merasa sendirian, kehilangan semuanya, orang kita cintai pergi meninggalkan kita, sahabat-sahabat pun jauh dari kita dan kita pun mulai kehilangan jati diri kita sendiri karena terlalu sibuknya mengurung diri dalam rutinitas sekolah asrama yang jauh dari santai apalagi bermain, sibuk meraih cita-cita, kuliah, pekerjaan dan mencari uang yang banyak yang nyatanya tidak membuat kita bahagia malah membuat kita menangis dan menderita. Tidak jarang yang memiliki banyak harta, malah tidak punya waktu untuk menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya, malah menghabiskan waktu karena sakit, menderita dan kesepian yang sangat menyedihkan.

Melalui film ini kita berbicara tentang diri kita sendiri, bahwa mendapatkan kebahagiaan itu sebenarnya sangatlah sederhana, tidak perlu terlalu memusingkan hal-hal yang rumit, yang ternyata melalui pikiran dan hati yang tenang dan santai, kita dapat menyelesaikan segala masalah, menemukan solusinya dengan mudah.

Arti kalimat “Saat tidak melakukan apapun adalah saat-saat yang paling terbaik”, maksudnya adalah saat kita dapat menikmati kehidupan ini sejenak, menikmati keindahan alam dalam hembusan dan tarikan nafas layaknya bermeditasi sejenak, merasakan anugrah kasih sayang orang yang kita cintai, keluarga yang hangat harmonis, canda tawa bersama para sahabat dan kerabat. Itulah arti kebahagiaan yang sesungguhnya, bukan harta, bukan jabatan dan bukan pula pencapaian juara nobel kehormatan. Melainkan waktu dimana kita dapat tersenyum, tertawa dan menangis bahagia bersama penuh suka-cita, kasih sayang dan kehangatan dalam tenang damai.

Tidak ada salahnya kita berhenti sejenak, istirahatlah sejenak, seperti halnya rambu lalu-lintas ada yang hijau (berjalan), kuning (hati-hati/perlahan-lahan) dan merah (istirahat/berhenti). Bukan suatu pelanggaran berat, bukan suatu kesalahan, melainkan suatu saat dimana kita perlu merenungkan diri kita, menarik nafas menikmati hembusan tarikan nafas, merasakan keindahan alam, kehangatan kasih sayang orang yang kita cintai, bermain bercanda tawa bersama orang-orang terkasih (istri dan anak, keluarga, sodara, dan kerabat), dan serta para sahabat baik kita. Momen dan saat-saat itulah yang disebut kebahagian sederhana, penuh kehangatan, ketenangan, kenyamanan dan kedamaian.

010918Written by : Kepik Romantis / PVA