Tuesday, December 14, 2021

Cooking Dharma Class 3 : Teknik Memasak/Mengolah Makanan/Masakan

Memasak/Mengolah masakan/makanan terdapat beberapa teknik utama, tetapi dalam prakteknya bisa juga menggabungkan dari beberapa metode memasak/mengolah tersebut, agar tercipta cita rasa yang unik, berbeda dan ataupun untuk mempertahankan rasa asli/alami, aroma dan kelezatan dari makanan/masakan tersebut.

1. Teknik Meramu, teknik paling kuno, dimana makanan dibuat/diolah mentah-mentah lalu hanya diramu bumbu dasar saja, seperti contoh : sambal goang/sambal dadakan, dimana cabe mentah yang diulek (kadang ditambah bawang) hanya dengan garam saja. Salad buah dan sayur, yang rata-rata berbahan mentah diberi bumbu mayonaise dan minyak-minyak (minyak sayur biasa, minyak wijen, dan minyak zaitun) tetapi perkembangan zaman kadang dicampur juga dengan bahan yang sudah dikukus dan maupun direbus terlebih dahulu.

Salad Polos (tanpa mayonaise) : misal selada sayuran, tomat, paprika dengan minyak zaitun, minyak wijen, dan sedikit garam, terkadang digabung atau diganti dengan bahan makanan yang dikukus/direbus terlebih dulu contoh jagung rebus, kacang merah rebus, kecipir dikukus, etc. 

2. Teknik Membakar (zaman kuno) yang kemudian mengikuti perkembangan zaman menjadi memanggang. Awalnya permulaan zaman kuno, karena belum adanya teknologi wadah yang bagus untuk memasak, maka mengolah masakan setelah dilumuri ramuan bumbu didiamkan/marinasi sejenak dengan bumbu-bumbu agar meresap, setelah itu barulah dibakar api hangat perlahan-lahan, perkembangan modernnya menjadi memanggang/meng-oven. Terkadang teknik ini digabung lebih komplit dari direbus, ditumis, dan ataupun dikukus, baru terakhir dibakar atau dipanggang. 

3. Teknik Merebus (zaman peralihan dari kuno ke semi modern). Bahan-bahan makanan direbus dalam panci yang dipenuhi air yang banyak. Beberapa teknik mengalami modifikasi, terkadang beberapa bahan makanan agar warnanya tidak pudar tampak bagus harus direbus setelah air mendidih terlebih dahulu barulah bahan direbus dengan ditambahkan sedikit garam, agar warna asli bahan tidak berubah menjadi pucat/pudar. 

4. Teknik Mengukus, metode perpaduan dari merebus yang lebih kreatif di masa perubahan teknik zaman semi modern. Memasak Nasi contoh utamanya. 

5. Teknik Menggoreng, metode modern ini terbagi dua teknik, deep fry dan pan fry. Deep Fry dengan menggunakan minyak banyak yang merendam seluruh bahan makanan. Pan Fry dengan menggunakan minyak yang lebih sedikit dari pada teknik deep fry. 

6. Teknik Menumis, metode keunikan baru, antara gabungan mengukus, merebus dan sedikit menggoreng. Menumis ini hampir mirip dengan pan fry menggunakan minyak juga untuk menggoreng tetapi terkadang ada bahan makanan yang lama matang maka perlu direbus atau dikukus terlebih dahulu agar empuk baru setelah bahan itu kira-kira setengah matang dipindahkan ke penggorengan dengan sedikit sekali minyak, bahkan lebih sedikit dari teknik pan fry. 

7. Teknik Gabungan, misal Merebus lalu digoreng. Atau merebus lalu dipanggang/ bakar. Atau menggoreng lalu direbus, etc. Penggabungan berbagai teknik memasak ini berguna untuk memperoleh hasil lebih rasa kenikmatan/kelezatan makanan/masakan.

Kesimpulan : Dengan mengetahui metode Memasak/mengolah masakan/makanan menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda-beda, dapat menghasilkan aneka rasa yang unik, cita rasa beragam, bahkan dapat mempertahankan cita rasa alami khas dari setiap bahan makanan yang diolah tersebut. Sehingga menghasilkan makanan/masakan unik bahkan baru yang spektakuler dan luar biasa nikmat kelezatannya. 

Selamat Mencoba, Berlatih dan Menikmati setiap prosesnya. 

121221 Written by : PVA /Kepik Romantis


Tuesday, November 9, 2021

Rindu

Semilir angin yang berhembus meniup hatimu..

Seterik sinar matahari yang hangat memelukmu..

Sebasah air hujan membasuh tubuhmu..

Selembut pasir pantai memanjakanmu..

Biarkan air mengalir bergejolak di setiap degup jantungmu,

Merasakan getaran hangat menyelimutimu..

Perlahan-lahan mengalir deras menggairahkan hidupmu..

Terbakar hangatnya kebahagiaan di hatimu..

Hingga tetesan air memancar karena menahan kerinduanmu..

Kuingin membasuh keringat dan air mata di dalam duka batinmu,

Kuingin memeluk hangat jantungmu,

Biarkan 'ku selalu ada dalam setiap tarikan nafas di rongga paru-parumu..

Mengalir ke seluruh aliran darah dalam tubuhmu..

Merasakan getaran hati yang selalu mengikuti setiap alunan langkah kakimu...

Menuju jalan kerinduan kebahagiaanmu.

271021 Written by : PVA / Kepik Romantis 

Picture Source :

phoneky.com/iphone-live-wallpapers/?id=s3s219774

wallpoper.com/wallpaper/miss-you-3188

Thursday, October 7, 2021

Cooking Dharma Class 2

Mengenal Tujuan, Fungsi dan Manfaat Bumbu
1. Tujuan bumbu adalah untuk menambah rasa pada masakan baik rasa manis, asin, asam, gurih dan juga wangi atau harum.
2. Bumbu dibagi menjadi beberapa macam bentuk dan asalnya :

a. Bumbu alami, tradisional atau asri yakni tanpa proses teknologi pabrikan.

b. Bumbu instan yang dibuat dari proses alam ke olahan teknologi pabrikan.

c. Bumbu campuran antara proses alamiah dan proses teknologi pabrikan.

Perbedaan antara bumbu alami dan instan :

Bumbu alamiah atau tradisional terkadang sulit didapatkan bila tinggal berada di perkotaan yang jauh dari pertanian dan perkebunan. Bahan bumbu terkadang juga tidak tahan lama, mudah rusak dan mudah berubah karena proses oksidasi. Jadi harus secepatnya diproses atau digunakan terlebih dahulu. Hasil yang didapatkan lebih alamiah karena rasa yang dihasilkan juga lebih murni asli.

Bumbu instan lebih mudah didapatkan karena sudah banyak tersedia di toko-toko, toserba, dan juga swalayan besar. Lebih tahan lama karena diproses teknologi tinggi juga dikemas kedap udara sehingga tahan terhadap proses perubahan cuaca. Hasil yang didapatkan kurang begitu alamiah, karena rasa aslinya sudah sedikit berbeda, kadang berkurang sedikit rasanya dari hasil yang dengan bumbu aslinya, tetapi masih bisa dimaklumi untuk masyarakat perkotaan.

Pemilihan bumbu-bumbu ditentukan masing-masing koki masak, bila dirasakan yang alamiah lebih enak maka dapat memilih bumbu yang alami. Tetapi bila situasi dan kondisinya tidak memungkinkan, dapat memilih bumbu instan, dikarenakan untuk menghemat waktu, tenaga, maupun jika berada tinggal di daerah atau lokasi yang sulit menjangkau atau mendapatkan bumbu-bumbu unik tersebut.

Hati-hati juga dalam menggunakan bumbu, terkadang rasa tertentu dicampur dapat berubah menjadi rasa yang lain. Contoh : rasa asin garam dan manisnya gula dicampurkan dapat juga menjadi rasa asamnya cuka. Rasa pahit pun dapat timbul bila masakan terlalu matang menjadi hangus atau gosong karena proses pengolahan masakan dengan menggunakan api besar. Kombinasi rasa perlu diperhatikan agar tercipta bentuk-bentuk rasa yang unik.

Tidak semua rasa terlalu pedas disukai banyak orang, begitu pula rasa terlalu asin maupun terlalu manis. Terkadang setiap orang memasak juga memiliki cita rasa dan selera tersendiri yang berbeda-beda dari yang lainnya. Sehingga masakan yang dihasilkan belum tentu dapat disukai atau diminati oleh banyak orang, sebab setiap manusia mempunyai selera yang berbeda-beda pula.

Tujuan mempelajari hal ini, agar dapat memperoleh nilai rasa standarisasi mayoritas, dalam arti mengikuti selera orang terbanyak. Tetapi tidak tertutup kemungkinan terjadi banyak perbedaan selera. Maka untuk mengantisipasinya adalah dengan memberikan beberapa bumbu dasar disediakan pada meja tamu atau pelanggan di tempat saji atau restoran, sehingga apabila tamu atau pelanggan restoran kurang sedikit menyukai rasanya, dapat menambahkan sendiri bumbu dasarnya sesuai rasa yang mereka inginkan. Contoh : kurang pedas dapat menambahkan sambal, tabasco, lada, ataupun cabai kering bubuk. Bila kurang asin dapat menambahkan kecap asin dan atau garam meja. Bila kurang manis dapat menambahkan gula tabur putih ataupun gula aren tabur dan atau kecap manis. Bila kurang asam dapat menambahkan cuka biang dan ataupun cuka meja (tidak terlalu pekat rasa asamnya).

Kesimpulannya, koki masak hanya memasak dengan rasa yang sesuai standarisasi yang telah dimiliki atau dikuasai olehnya masing-masing, untuk itu selebihnya pelanggan atau tamu ataupun orang lain yang menikmatinya dapat menambahkan rasanya sendiri agar sesuai dengan keinginan seleranya masing-masing.

071021 Written by : PVA / Kepik Romantis

 

Translate:

Know the Purpose, Functions and Benefits of Seasoning 

1. The purpose of seasoning is to add flavor to dishes, both sweet, salty, sour, savory taste and 

also fragrant.

2. Seasonings are divided into several forms and origins:

a. Natural, traditional or original seasoning that is without the manufacturing technology process.

b. Instant seasoning made from manufacturing technology processed.

c. Mixture Seasoning is from natural processes and also being manufacturing technology processes.

Difference between natural and instant seasoning:
1. Natural or traditional spices are sometimes difficult to find, if you live in an urban area 
far from agriculture and plantations. Seasoning ingredients are sometimes also not durable, 
easily damaged and easily changed due to the oxidation process. So it must be processed 
as soon as possible or used it first. The results obtained are more natural because 
the resulting taste is also more pure. 
2. Instant spices are easier to get, because they are available in shops, department stores, 
and large supermarkets. Its more durable because processed by high technology and 
airtight packaged, also using chemical, that its resistant to the process of changing weather. 
The results obtained are less natural, because the original taste is slightly different, 
sometimes the taste is slightly reduced from the results with the original spices, but 
it is still understandable for urban communities.
The choice of spices is determined by each cooking chef, if it is felt that natural is better, 
then you can choose natural spices. But if the situation and conditions are not possible, 
you can choose instant spices for saving times and effort, probably when you live in an area or 
location that is difficult to get these unique spices.
Also be careful in using spices, sometimes certain flavors mixed can turn into other flavors. 
Example: the salty taste of salt and the sweetness of sugar mixed can also be a sour taste of vinegar. 
Bitter taste can also arise when overcooked food becomes scorched due to the cooking process 
using high heat. 
The combination of flavors needs to be considered in order to create unique flavors.
Not all flavors too spicy are liked by many people, as well as tastes too salty or too sweet. 
Sometimes everyone cooks also has its own taste and the taste that is always different from the others. 
So that the result cuisine may not necessarily being liked by many people, because every human being 
has different tastes.
The purpose of studying this, is in order to obtain the value of the taste of the majority of standardization, 
in the sense of following the tastes of the most people liked. 
But it is possible that there are many differences in taste. So to anticipate it, is to provide some basic spices 
that been provided at the guest table or customers table at the restaurant or cafetarian, so if guests or 
customers didn't like a little bit the taste, they can added their own basic spices according 
to the taste they want. 
Example: less spicy, you can add chili sauce, tabasco, pepper, or dry chili powder. If it's not salty enough, 
you can add soy sauce and/or table salt. If it's not sweet enough, you can add white powdered sugar or 
sprinkled palm sugar and or sweet soy sauce. If it's not acidic enough, you can add vinegar and or 
table vinegar (not too acidic). 

In conclusion, cooking chefs only cook with flavors according to the standards that have been owned or 
mastered by each of them, for that the rest of the customers or guests or other people who enjoy it 
can add their own flavors to suit their individual tastes.
071021 Written by : PVA / Kepik Romantis 
 
 - To Be Continued to the next class 3 -