Tersebutlah
rencana pernikahan antara Gatotkaca dan Pergiwa putri Arjuna dengan
Dewi Manuhara (kalo sekarang dikenal Manohara) sudah menyebar ke mana
mana. Persiapan di Yodipati tempat Werkudoro, Ayah Gatotkaca sudah
sangat lengkap semuanya dari mecari tempat pemberkatan akad nikah,
tempat resepsi, mendesign tempat resepsi pernikahan,memilih menu
makanan, mencari gaun pengantin, mencari cincin kawin 24 karat,
membuat serta menyebarkan kartu-kartu undangan hasil percetakaan/printing,
mencari photografer terkenal, sampai ke persiapan bulan madu anaknya
(sewa hotelnya, pesen tiket pesawat, beli paket tour jalan-jalan 3
hari 3 malam ke bali & lombok) buat anaknya Gatotkaca. Rencananya
pesta akan dilakukan di 3 tempat yaitu Hotel Mewah Madukoro bintang
7*******, Hotel Mewah Yodipati bintang 5***** dan di Rumah Istana
Pringgondani. Kabar pun tersebar ke Hastina, tempat kediaman para
wangsa Kurawa. Disana pertemuan agung besar-besaran di gelar. Hadir
sesepuh kurawa Prabu Duryodana, Patih Sengkuni, Danyang Drona. Mereka
pun membahas tentang cara agar Pandawa bisa dilenyapkan. Danyang
Drona memberi usul memecah belah Pandawa dengan sesegera mungkin
mengawinkan Lasmana dengan Pergiwa mendahului Gatotkaca dengan
harapan Werkudoro akan marah, sebel, bete, ngamuk dan segera membunuh
adiknya Arjuna. Rencana yang tersusun sangat lengkap itupun
dipersiapkan.
Rombongan
pelamar dan manten dari Hastinapura pun berangkat seperti layaknya
iring-iringanan mantenan, disertai panji-panji kebesaran, perlengkapan seserahan,
lengkap dengan pasukan dan segala macam jenis umbul umbul kebesaran
dan simbol pernikahan. Sesampainya di Madukoro Danyang Drona yang
berbicara layaknya mucikari dan mulai merayu Arjuna. Maka dengan
segala tipu muslihat liciknya itu, akhirnya Arjuna pun tergiur dan
tidak mampu menolak. Lamaran Hastinapura yang akhirnya diterima.
Lesmana segera bersanding dengan Pergiwa. Kesedihan Pergiwa pun
menjadi-jadi, ketakutan batinnya mulai gelisah, goyah memohon doa
perlindungan terus-terusan dalam hatinya agar Gatotkaca sesegera mungkin
datang (bila perlu kawin lari dalam hati Pergiwa bersedih akibat
kekhilafan Ayahya, Arjuna), kemudian dikirimlah para utusan ke
Yodipati untuk mengirimkan kabar bahwa lamaran Gatotkaca sudah
ditolak, sedangkan rombongan penganten dari Hastina pun dipersilahkan
untuk menginap di Hotel Mewah Madukoro.
Di
Yodipati, Punakawan berlari datang membawa kabar penolakan lamaran
Gatotkaca. Werkudoro yang tadinya tampak segar bugar, riang gembira,
tiba-tiba langsung murung, kusut, diam dan tiduran di halaman
kadipaten. Tanpa banyak berbicara, dia berkata "Jangan berisik,
Jangan diganggu..". Sementara itu Gatotkaca tampak sangat
kecewa, stress, gelisah hatinya tidak karu-karuan, kemerungsung, kalang
kabut, galau abis tapi dengan dihibur oleh para Punakawan, Gatotkaca
mulai sedikit tenang, dan Petruk berjanji akan berusaha mempertemukan
cinta mereka berdua kembali. Maka berangkatlah Gatotkaca ke Madukoro.
Dengan ilmu silat meringankan tubuhnya yang sakti, dapat dengan
mudahnya menyelinap bersama Petruk ke kaputren Madukoro tempat
Pergiwa tinggal di dalamnya.
Petruk
bertugas menjaga diluar seperti satpam. Sementara Gatotkaca pun masuk
ke dalam menemui Pergiwa, yang sedang menangis gak karuan habis tissu
100 gulungan di ember dan baskom. Pergiwa dengan senang hati
menyambut Gatotkaca dengan pelukan lembut dan hangatnya serasa takut
kehilangan Gatotkaca selama-lamanya.
Gatotkaca:
"Apakah benar berita, dinda Pergiwa akan menikah dengan kakang
Lesmana?"
Pergiwa:
"Benar berita itu kakang Gatotkaca, hikz hikz.." (sambil
memeluk erat Gatotkaca dan menumpahkan semua air matanya basah kuyup
di dada Gatotkaca yg gagah berani).
Gatotkaca:
"Apakah dinda Pergiwa menerima lamaran dari kakang Lesmana?"
Pergiwa:
"Iya, kakang Gatotkaca, saya menerima dan siap melayani kakang
Lesmana sebagai suami."
Gatotkaca:
(melepaskan pelukan Pergiwa bergegas keluar dari kamarnya Pergiwa)
"Kalau begitu aku turut bahagia untukmu, sebagai hadiahnya,
terimalah jantungku ini.. (Gatotkaca menyabut keris...siap-siap mau bunuh
diri di depan Pergiwa)"
Kemudian
Gatotkaca ditampar (tabok bolak balik, plok plak plak plak... sampai
Gatotkaca melepaskan Kerisnya) oleh Pergiwa, lantas dipeluk erat
terus gak mau lepas.
Pergiwa
mengaku bahwa dia cuma ingin menguji kecintaan Gatotkaca, dan
menyatakan bahwa dia menerima lamaran karena tidak enak dengan
ayahnya, Arjuna. Akhirnya Gatotkaca dan Pergiwa pun kembali masuk
kamar sambil peluk-pelukan.
Di
luar Lesmana datang menyambangi Pergiwa calon istrinya. "Calon
istriku dimana dikau, kemarilah sayangku.." dihadang Petruk,
"Eh, Lesmana kalo berani ketemu Pergiwa hadapi dulu aku",
dan terjadi perkelahian. Lesmana pun mengetahui Gatotkaca ada di
dalam kamar Pergiwa, dan Lesmana berlari segera berteriak-teriak
memanggil para Kurawa menyerang istana kaputren. Gatotkaca pun keluar
dari kamar Pergiwa, "Hayo kalo berani maju, lawan aku",
dengan kekuatan dan kesaktiannya Gatotkaca mampu mengalahkan semua
pasukan Kurawa termasuk danyang Drona.
Danyang
Drona marah dan mengadu pada Arjuna bahwa Gatotkaca telah berbuat tak
senonoh dengan Pergiwa. Arjuna marah, ngamuk naik darah tingginya
kumat dan segera datang menghadapi Gatotkaca. "Owwh, Bocah
tengik, kurang ajar, berani kamu ganggu putriku, Pergiwa",
Arjuna pun langsung mengeluarkan beberapa pusakanya sementara
Gatotkaca takjim, mengelak terus tak berani melawan pamannya sama
sekali. Arjuna makin marah mengira diremehkan, "Uasem...awas
yoo!!!". Petruk sangat kuatir melihat keadaan ini. Apalagi
Arjuna mengeluarkan cemeti kyai pamuk yang terus dihantamkan ke tubuh
Gatotkaca berulang ulang kali.
Petruk
segera lari ke Yodipati, dan mencoba membangunkan Werkudoro, tapi
karena Werkudoro ngorok ileran tidur ngimpi nyeyak sekali, diteriakin
dibangunkan berulang-ulang tak bangun-bangun juga. Petruk ingat kisah
Kumbokarno yang bisa bangun ketika bulu kakinya dicabut, lalu dengan
cepat Petruk mencabut bulu kaki Werkudoro "selepet... dapet
kena, ganjil genap ya?" (sambil Petruk ngitung bulu kakinya
Werkudoro yang kecabut) dan Werkudoro kaget terbangun "Aww..aww
aww, aduh ada apa toh?", diceritakan anaknya sedang dihajar
habis-habisan Arjuna. Werkudoro cuek tenang aja (gak nyambung) sambil
bilang, "Ah itu biasa itu kan tugas Arjuna sebagai pamannya toh
ngajari Gatotkaca tentang kebenaran jurus-jurus silatnya." Petruk
jadi bingung, lalu dia bilang Gatotkaca bisa mati, Werkudoro bilang
biar saja, tidak masalah.
Petruk
tidak hilang akal menghadapi ketenangan Werkudoro, dia bilang kalau
Arjuna mengumpat umpat dan menjelek-jelekan Werkudoro goblok, gak tau
diri jadi Ayahnya gak ada otaknya, bisanya makan tidur melulu,
otaknya di dengkul, sambil menyiksa Gatotkaca sampai kepala
pelipisnya bocor-bocor keluar darah kayak Chis John. Langsung Werkudoro
naik darah, "Apa!!! Sontoloyo, Keparat Arjuna, kurang ajar dia,
Arjuno sialan, ta hajar gundulmu!!!", sangking marahnya segera
berlari ke Madukoro. Petruk ditabrak sampai jatuh terjengkang
guling-guling ngegelundung. Sampai di Madukoro Werkudoro mengamuk dan
menghajar habis-habisan Arjuna sejadi-jadinya. "Arjunoo!!!, kau
apakan anakku Gatotkoco." Berganti Arjuna kaget, yang harus
lari-lari menghindari serangan ngamuk Werkudoro (Bima) ke rombongan
Ngamarta yg baru datang.
Kresna
segera datang melihat hal ini terjadi. "Stop..stop..stoop, cut
cut cut..., istirahat dulu, ada apa ini?" Untunglah sesegera
dilerai Kresna dan puntadewa. Akhirnya dijelaskan mengapa Petruk
melakukan kebohongan, semuanya demi menolong Gatotkaca, dan ahirnya
Werkudoro pun berdamai dengan Arjuna. Arjuna menyadari kesalahanya.
Pergiwa ditanya apakah bersedia menikah dengan Gatotkaca. Pergiwa pun
menerima, "SIAP!!!" (Langsung loncat ke pelukan Gatotkaca
sambil diciumi dibersihkan luka-luka di pelipisnya yang bocor).
Akhirnya Gatotkaca pun menikah dengan Pergiwa. Rombongan Hastina
dihajar habis semuanya ludes rata oleh Werkudoro dan pulang balik
kocar-kacir dengan tangan hampa ke Hastinapura.
Catatan:
versi diatas adalah versi pernikahan Gatotkaca tanpa menyertakan
adegan Antasena cari Bapa. Dalam versi lain diceritakan saat
Gatotkaca di kaputren muncul Antasena yg mencari Werkudoro, ayahnya.
Petruk mengaku menjadi Werkudoro, dan akhirnya Antasena membantu
Petruk sehingga semua jagoan Hastina kalah, bahkan Werkudoro dilawan
dan kalah. Akhirnya Antaredja yg menyadarkan adiknya itu bahwa yang
sebenernya Werkudoro itu yang mana. Akhirnya bersamaan Gatotkaca
menikah dan Antasena sujud kepada Werkudoro, ayahnya.
(By : Kepik Romantis/PVA)
Apakah rADEN gATOT kACA DAN dEWI pERGIWA MEMANG JODOH
ReplyDelete@prastiwiwahyuwidiyanti.blogspot.com :
DeleteTerima kasih atas komennya _/\_, Menurut Kisah Mahabharata memang begitu adanya berjodoh. Tapi kalo secara kenyataan berdasarkan bukti sejarah otentik ya saya kurang paham benar tidaknya.
ternyata membaca kisah ini bagus juga yah
ReplyDeleteNBA musim 2018
Trims..
DeleteCeritanya dikemas apik bikin saya kepingkel2 smp jungkel jungkel 😂😂😂
ReplyDeleteTerima kasih yah ^_^ _/\_ salam sastra romantis
Deleteberbohong untuk kebaikan, apakah akhirnya petruk berdosa dan hidungnya tambah panjang kaya pinokio? :D
ReplyDelete:D :D ^_^ Trims komennya
Delete