Dahulu,
ada sebuah keluarga yang sangat kaya, karena ingin memberi pelajaran kepada
putranya untuk menghargai kekayaannya, maka dia menitipkan putranya dirumah saudaranya
yang tinggal di desa supaya putranya merasakan bagaimana menjadi orang miskin.
Setelah
beberapa minggu berlalu, putranya kembali dari desa dan bapaknya bertanya
kepadanya, "Sekarang
engkau sudah mengerti apa artinya menjadi fakir miskin?" Dengan percaya diri,
putranya berkata, "Sekarang
saya sudah tahu ayah."
Ayahnya
berkata lagi, "Kalau
begitu coba jelaskan kepada ayah." Putranya berkata, "Di beranda rumah kita malam hari ada
lampu listrik, tetapi di rumah penduduk desa mempunyai langit yang penuh dengan
bintang-bintang; dirumah kita tempat bergeraknya walaupun luas, tetapi tempat
bergerak penduduk desa lebih luas lagi; makanan dirumah kita harus dibeli
dengan uang, tetapi penduduk desa makanan mereka ditanam sendiri, tidak habis
dimakan, malahan dapat dibagikan kepada tetangga; saya dirumah setiap hari dilayani
pelayan, tetapi penduduk desa selain mengurus diri sendiri juga dapat melayani
orang lain; rumah kita di kelilingi oleh empat dinding, tetapi rumah penduduk desa di kelilingi oleh
sekelompok teman yang melindungi mereka.."
Orang
kaya ini setelah mendengar penjelasan anaknya malah terbengong disana, putranya
melanjutkan dan berkata lagi : "Ayah..., terima kasih engkau membuat saya mengerti
betapa miskinnya kita yang sebenarnya.."
No comments:
Post a Comment