Alkisah 3 Tiga Raja sedang menentukan siapa yang patut menjadi Raja paling tinggi dari mereka.
Ketiga Raja tersebut meminta petunjuk dari Dewa Matahari (Amun-Ra) untuk menentukan siapa yang pantas untuk menjadi pemimpin tertinggi di antara mereka bertiga. Dengan masing-masing Raja memberikan persembahannya disertai doa memohon berkah kepada Amun-Ra.
Raja Pertama dengan perawakan fisik/badan sangat kuat, gagah dan pemberani, terlihat seperti seorang petarung tinju yang kekar dan berotot-otot besar layaknya seorang Hercules berjalan. Setelah selesai memberikan persembahan/sesajinya, seraya meminta doa agar diberikan kekuatan/power yang paling hebat. Maka Amun-Ra pun memberikan berkah kepadanya : "Kamu akan berumur panjang 120 tahun untuk menjadi Raja dan berkuasa di bumi."
Raja Kedua dengan fisik/badan yang kurang lebih sama dengan Raja Pertama, tetapi jauh lebih menyeramkan, ditakuti, disegani dan memiliki kesaktian yang luar biasa hebat, sehingga dapat memiliki Kepala Emas yang bersinar berkilauan seperti 24karat. Bahkan semua makhluk yang melihatnya pun tertunduk takut kepadanya. Setelah selesai memberikan persembahan/sesaji seraya memanjatkan doa agar diperolehnya kesaktian yang paling hebat kepadanya. Amun-Ra pun memberikan berkahnya kepada Raja Kedua : "Kamu akan berumur panjang 150 tahun untuk menjadi Raja dan berkuasa di Alam Neraka (alam bawah, para makhluk halus, para hantu, siluman, dll)." Seketika itu pula berkah kekuatan Amun-Ra mengubah Kepala Raja ini, menjadi Kepala Raksasa Naga Emas dengan disertai tubuh raksasa besar luar biasa.
Raja Ketiga, terakhir ini, seolah-olah hanya dipandang sebelah mata, dicibir, dihina dan ditertawakan oleh Kedua Raja lainnya, karena tidak terlihat/tampak seperti tampang seorang Raja. Perawakan Fisiknya pun biasa-biasa saja, layaknya orang biasa saja dari kelas masyarakat yang biasa saja, bahkan seperti seorang yang tidak punya wibawa apa-apa, diremehkan karena tidak ada tampak ciri-ciri yang dapat membuat semua orang terkagum kepadanya. Pikir orang-orang yang melihatnya pun, "Gak mungkinlah orang kayak gitu, orang biasa kok." Selesai memberikan persembahan/sesaji, lalu memohon doa, agar diberikannya Cinta yang Abadi. Amun-Ra pun menjawab doa : "Tiada ilmu yang paling tinggi dan paling hebat di seluruh alam semesta ini, yang dapat menandingi kekuatan Cinta Kasih Sejati.."
Kedua Raja lainnya pun setelah mendengarkan penjelasan Amun-Ra tersebut, langsung merasa tertunduk malu, kaget, dan mengakui kesalahannya mereka dengan sujud dan menghormat kepada Raja ke Tiga, karena kebijaksanaannya yang sangat tinggi dan luar biasa hebat, melebihi mereka berdua.
Kesimpulan kisah ini adalah Tidak perlu merasa ataupun berpikir rendah diri, tak perlu juga berputus asa dan berkecil hati, sebaik-baiknya menjadi manusia biasa-biasa saja, tidak perlu berambisi, iri, cemburu, kecewa, malu dan bersedih, melihat kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh orang lain, karena setiap manusia telah diberikan hak yang sama adilnya di setiap anugrah, berkah dan karunia dari sejak lahir oleh Allah/Tuhan Yang Maha Kuasa. Tiap-tiap manusia sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadikanlah setiap kelebihan kita sebagai penyemangat dalam menghadapi dan menyelesaikan setiap masalah di kehidupan kita. Asahlah, pergunakanlah dan manfaatkanlah kelebihan-kelebihan (kemampuan) kita agar menjadi modal untuk melakukan kebajikan-kebajikan menolong sesama. Sedangkan kelemahan atau kekurangan kita jadikanlah sebagai landasan kesadaran kita untuk mengintrospeksi diri (bercermin diri/renungan) agar kita menjadi manusia yang penuh pengertian, sabar, ikhlas, rendah hati dan tidak sombong.
040520Written by : Kepik Romantis/PVA
Raja Pertama dengan perawakan fisik/badan sangat kuat, gagah dan pemberani, terlihat seperti seorang petarung tinju yang kekar dan berotot-otot besar layaknya seorang Hercules berjalan. Setelah selesai memberikan persembahan/sesajinya, seraya meminta doa agar diberikan kekuatan/power yang paling hebat. Maka Amun-Ra pun memberikan berkah kepadanya : "Kamu akan berumur panjang 120 tahun untuk menjadi Raja dan berkuasa di bumi."
Raja Kedua dengan fisik/badan yang kurang lebih sama dengan Raja Pertama, tetapi jauh lebih menyeramkan, ditakuti, disegani dan memiliki kesaktian yang luar biasa hebat, sehingga dapat memiliki Kepala Emas yang bersinar berkilauan seperti 24karat. Bahkan semua makhluk yang melihatnya pun tertunduk takut kepadanya. Setelah selesai memberikan persembahan/sesaji seraya memanjatkan doa agar diperolehnya kesaktian yang paling hebat kepadanya. Amun-Ra pun memberikan berkahnya kepada Raja Kedua : "Kamu akan berumur panjang 150 tahun untuk menjadi Raja dan berkuasa di Alam Neraka (alam bawah, para makhluk halus, para hantu, siluman, dll)." Seketika itu pula berkah kekuatan Amun-Ra mengubah Kepala Raja ini, menjadi Kepala Raksasa Naga Emas dengan disertai tubuh raksasa besar luar biasa.
Raja Ketiga, terakhir ini, seolah-olah hanya dipandang sebelah mata, dicibir, dihina dan ditertawakan oleh Kedua Raja lainnya, karena tidak terlihat/tampak seperti tampang seorang Raja. Perawakan Fisiknya pun biasa-biasa saja, layaknya orang biasa saja dari kelas masyarakat yang biasa saja, bahkan seperti seorang yang tidak punya wibawa apa-apa, diremehkan karena tidak ada tampak ciri-ciri yang dapat membuat semua orang terkagum kepadanya. Pikir orang-orang yang melihatnya pun, "Gak mungkinlah orang kayak gitu, orang biasa kok." Selesai memberikan persembahan/sesaji, lalu memohon doa, agar diberikannya Cinta yang Abadi. Amun-Ra pun menjawab doa : "Tiada ilmu yang paling tinggi dan paling hebat di seluruh alam semesta ini, yang dapat menandingi kekuatan Cinta Kasih Sejati.."
Kedua Raja lainnya pun setelah mendengarkan penjelasan Amun-Ra tersebut, langsung merasa tertunduk malu, kaget, dan mengakui kesalahannya mereka dengan sujud dan menghormat kepada Raja ke Tiga, karena kebijaksanaannya yang sangat tinggi dan luar biasa hebat, melebihi mereka berdua.
Kesimpulan kisah ini adalah Tidak perlu merasa ataupun berpikir rendah diri, tak perlu juga berputus asa dan berkecil hati, sebaik-baiknya menjadi manusia biasa-biasa saja, tidak perlu berambisi, iri, cemburu, kecewa, malu dan bersedih, melihat kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh orang lain, karena setiap manusia telah diberikan hak yang sama adilnya di setiap anugrah, berkah dan karunia dari sejak lahir oleh Allah/Tuhan Yang Maha Kuasa. Tiap-tiap manusia sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadikanlah setiap kelebihan kita sebagai penyemangat dalam menghadapi dan menyelesaikan setiap masalah di kehidupan kita. Asahlah, pergunakanlah dan manfaatkanlah kelebihan-kelebihan (kemampuan) kita agar menjadi modal untuk melakukan kebajikan-kebajikan menolong sesama. Sedangkan kelemahan atau kekurangan kita jadikanlah sebagai landasan kesadaran kita untuk mengintrospeksi diri (bercermin diri/renungan) agar kita menjadi manusia yang penuh pengertian, sabar, ikhlas, rendah hati dan tidak sombong.
040520Written by : Kepik Romantis/PVA
Picture Source :
https://imgur.com/gallery/BBhkQ
https://www.figuren-shop.de/en/amun-ra-figurine-black-gold-derek-frost
https://www.pinterest.com/pin/502432902171531594/
https://aminoapps.com/c/mythology/page/item/amun-ra/Xm6j_mNcXIRNJeGB57benXrmxBpd1b1Neo
https://www.artstation.com/artwork/gLxQL
https://www.figuren-shop.de/en/amun-ra-figurine-black-gold-derek-frost
https://www.pinterest.com/pin/502432902171531594/
https://aminoapps.com/c/mythology/page/item/amun-ra/Xm6j_mNcXIRNJeGB57benXrmxBpd1b1Neo
https://www.artstation.com/artwork/gLxQL