Berjalan sendirian demi membela kebenaran lebih baik daripada berjalan bersama-sama banyak teman merasa tenang tetapi salah jalan.
Jalan yang baik dan benar bukanlah jalan yang mulus, indah, mudah dan menyenangkan. Lebih banyak ujian, menyakitkan, kejam, pedih, perih, sedih, penuh rintangan, comoohan, penghinaan, ejekan, fitnahan, sindiran, umpatan, kegagalan, luka dan bahkan tidak jarang yang mengaku teman-teman pun dapat berubah menjadi penipu, pembohong, pengkhianat dan bahkan musuh.
Tidak seperti mengikuti jalan mereka pada umumnya. Meskipun mereka-mereka suka mengikuti "trend" ataupun gaya yang dianggap pantas, dianggap lumrah, dianggap biasa, dianggap wajar dan baik. Belum tentu sesuai dengan apa yang hati kita pilih. Dengarkanlah suara hati sendiri, jangan membohongi diri sendiri, jujur kepada diri sendiri. Pikiran dan Hati yang bersih menerangi jalan yang benar, meskipun menyakitkan dalam kepedihan dan kesendirian yang sangat menyakitkan, bahkan tidak jarang diserang dengan bertubi-tubi fitnahan, kebencian, amarah dan penghinaan dari banyak orang di sekeliling sekitar lingkungan.
Tidak perlu takut sendiri, tetapi lebih takut apabila jatuh kembali ke jalan yang salah. Takutlah akan pikiran, ucapan dan perbuatan yang salah, karena itu tidak akan terhapus selamanya, melainkan harus dibayarkan sesuai dengan tagihan kesalahan. Lebih baik berjalan dalam kebenaran yang menyakitkan dari pada berjalan-jalan dalam kemudahan dan kebahagiaan semu/sesaat/sementara tetapi akhirnya jatuh kembali ke jalanan yang salah, akhirnya lebih banyak "berhutang" karma buruk dari pada tabungan karma kebaikan. Sudah dipastikan hutang yang terlalu banyak hanya akan membuat kita terjatuh ke alam sengsara penderitaan yang berkepanjangan.
Pepatah berkata "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian", kenapa bersakit-sakit dahulu baru bersenang-senang kemudian? Karena tiada keindahan, kebahagiaan dan kesenangan yang mudah apalagi kalau bukan "jalan pintas" yang sudah pasti jalan yang salah. Berusaha, bekerja, berkarya adalah kewajiban untuk memperoleh kebahagiaan. Bermalas-malasan hanya membuang-buang waktu saat semua kesenangan habis, yang ada hanyalah kesengsaraan tanpa akhir.
Pilihan menjadi benar ada di diri masing-masing. Tetapi kebenaran jika tidak disertai pandangan dan hati yang bersih, semuanya juga sia-sia, karena itulah manusia harus belajar untuk menjadi baik dan benar, dan itu semua tidak mudah. Sangatlah luar biasa sulit, berat, penuh marabahaya, penuh luka, penuh air mata menyakitkan dan bahkan penuh jebakan/ tipu muslihat/ kepalsuan/ kebohongan dimana-mana, jika tidak berhati-hati akan terperosok, terjatuh, terjerembab bahkan terkilir karena salah jalan.
Janganlah mudah merasa bebas, merasa senang dan merasa yakin benar, jika belum benar-benar dibuktikan keaslian dari kebenarannya. Lebih banyak kepalsuan dari pada keaslian. Sebagai contoh : Tiruan barang yang palsu lebih banyak di pasaran pada umumnya dari pada barang berkualitas asli, sangat sulit dicari, sulit ditemukan, sulit didapatkan dan bahkan butuh banyak pengorbanan untuk mendapatkan sebuah kenyataan keaslian dari kebenaran.
140217Written by : Kepik Romantis / PVA
Sumber Photo : www.kumpulankonsultasi.com ; http.1.bp.blogspot.com.barefoot-hike
No comments:
Post a Comment