Wednesday, June 26, 2013

Kumpulan Surat-Surat Jeritan Hati Rakyat

> Sepanjang hari kami bekerja dari muda hingga tua renta, membayar pajak untuk Negara, lihatlah apakah kami sudah sejahtera?
> Setiap pemilu kami sudah ikut memilih para Pejabat Negara, namun apakah yang terjadi? mengapa harus ada korupsi?
> Anak-anak kami tercinta sekolah setiap hari dengan semangat yang tinggi, namun tak pernah merasakan pendidikan bermutu tinggi yang benar-benar memadai.
> Para pemuda pemudi yang masih bersemangat tinggi membangun masa depan yang sukses, harus rela dipecat memundurkan diri karena perekonomian semakin sulit dan persaingan tiada henti, mengganggur tanpa pekerjaan yang berarti, akhirnya memilih bekerja sendiri-sendiri terluntang lantung mengais-ngais rejeki dengan keringat dan air mata hati.
> Setelah bertahun-tahun bekerja sendiri mengais-ngais rejeki, harus rela diusir digebuki, dan dipukuli petugas, terkadang sampai mati karena berusaha mencari rejeki di pinggir jalan terkadang menghadapi bahaya yang menakutkan, dirampok, ditodong, dijambret, diculik, diperkosa, dimutilasi, dll.
> Bila nyawa kami begitu murah harganya, segala hukum terberat selalu siap kami jalani. Bila terpaksa hidup harus melewati lorong gelap penuh kehancuran demi bertahan hidup sepanjang hari hingga mati pun serasa sekejab saja. Lihatlah bagaimana nyawa mereka yang punya hak berkuasa dengan jabatan sangat tinggi melampaui diatas kami, begitu sulit untuk mereka bila melanggar hukum yang telah mati, karena uang berbicara lebih dihargai.
> Dimanakah keadilan dan kesejahteraan kami? Mungkin telah lama terkubur dalam mimpi anak-anak negeri di dalam dongeng cerita sehari-hari.
> Kejahatan-kejahatan terjadi bukanlah semata-mata karena disengaja, tetapi karena sudah tidak ada dasar yang kuat membangun Negeri tercinta tanpa kemanusiaan, kesejahteraan, dan keadilan sosial.
> Hilanglah rasa persatuan dan kesatuan kami karena merasa terkhianati, tersakiti, terlukai hati kami yang telah lama mati terinjak-injak tanpa perlindungan yang aman, nyaman, adil dan makmur.
> Bila amanat ada di tangan kami sebagai rakyat, Akankah kata-kata hati kami didengarkan? Akankah kesejahteraan bagi kami dirasakan?
> Lihatlah bagaimana kami tinggal di gubuk-gubuk desa jauh didalam hutan melewati sawah, sungai, bukit dan gunung bahkan terpencil dari perkotaan, tak pernah kami mengeluh berjalan kaki hingga beratus-ratus kilometer jauhnya, kami berjuang tak kenal lelah sepanjang hari meskipun kami tak pernah dihargai sebagai warga negara sejati, yang masih mencintai tanah Ibu Pertiwi.
> Indonesia Negeri tercinta kami, Tolong Jagalah Lindungilah selama-lamanya hayat dikandung badan, Tetaplah Berjuang!!! Indonesia-ku Jaya!!! Jayalah Indonesia-ku!!!. 

(Written By : PVA / Kepik Romantis)

No comments:

Post a Comment