Sabar Arti Huruf Tiongkok kuno "Pisau diatas Hati"
Menempatkan 'pisau' di atas 'hati': Aksara Mandarin untuk Sabar adalah : Ren (忍) terdiri dari huruf untuk "hati", 心 (xīn), di bagian bawah, dan Rèn (刃), mengacu pada mata pisau.
Aksara Mandarin 忍 (rěn) adalah huruf piktophonetic, yakni huruf yang dibentuk dengan menggabungkan komponen yang menunjukkan makna dengan komponen yang menunjukkan suara.
Rěn (忍) berarti bersabar, berkorban atau toleran. Ia juga mengandung konotasi menahan diri dan kontrol diri. Ia tersusun oleh huruf untuk “hati”, 心 (xīn) di bagian bawah, yang memberi makna, dan huruf 刃 (rèn) di atas, yang memberi pelafalan.
Rèn (刃), mengacu pada bilah pisau atau mata pisau, memberi kandungan makna dari huruf 忍.
Jadi, 忍, berarti kesabaran, dibentuk dengan menempatkan sebuah "pisau" di atas "hati," seolah-olah menyiratkan bahwa kualitas ini tidak mudah diraih oleh orang biasa, tetapi membutuhkan tingkat kultivasi, disiplin dan tekad yang lebih tinggi.
Apa hasil positif dari bersabar?
Menurut Kata-Kata Peringatan Mengenai Sabar (無名氏忍 箴) Tiongkok kuno (Penulis anonim) dinyatakan: "Jika orang kaya bisa bersabar, mereka akan melestarikan keluarga dan keturunannya. Jika orang miskin dapat bersabar, mereka akan bebas dari penghinaan dan aib.
"Jika ayah dan anak bisa bersabar, mereka akan memperlakukan satu sama lain dengan bakti dan belas kasih orang tua. Jika antar saudara bisa bersabar, mereka akan memperlakukan satu sama lain dengan kelurusan dan ketulusan.
"Jika antar teman bisa bersabar, persahabatan mereka akan abadi. Jika suami- istri bisa bersabar, hubungan mereka akan harmonis.
"Di tengah penderitaan, orang yang bersabar mungkin diolok-olok dan ditertawakan oleh orang lain. Namun, setelah penderitaan dilewati, mereka yang mengejek dan menertawakan akan malu dan merasa rendah diri.
Dalam kebudayaan tradisional Tiongkok, banyak kata-kata inspiratif dan cerita tentang kesabaran telah tercatat dalam buku-buku sejarah dan hikayat selama ribuan tahun.
Orang bijak kuno menanggung banyak derita untuk mengajarkan orang bersikap toleran, sabar dan pemaaf (忍讓寬恕, rěn ràng kuān shù) dan mampu menahan penghinaan dan mengemban tanggung jawab luhur (忍辱負重, rěn rǔ fù zhòng), sehingga menciptakan "budaya sabar" (忍文化, rěn wén huà) yang kaya dan tak ternilai.
Sumber : Erabaru : Cerita Budi Pekerti
No comments:
Post a Comment