Wednesday, January 22, 2014

Tuhan Itu Ada

Seorang pria pergi ke tukang cukur untuk memotongkan rambut dan jenggotnya. Selama tukang cukur sedang bekerja, mereka berdua asik mengobrol membahas banyak hal. Ketika sampai pada subyek pembicaraan tentang Tuhan, tukang cukur itu berkata, "Saya tidak percaya bahwa Tuhan itu ada." "Mengapa Anda berkata begitu?" tanya pria tersebut. "Cobalah Anda pergi keluar, ke jalan, maka Anda akan menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Jika Tuhan itu ada, mengapa begitu banyak orang yang sakit? Mengapa mengabaikan begitu banyak anak-anak terlantar? Jika Tuhan itu ada, tidak akan ada penderitaan atau rasa sakit."

Pria itu tidak menanggapi perkataan tukang cukur tersebut sampai selesai pekerjaannya, setelah membayar ongkos, lalu pria tersebut meninggalkan tukang cukur itu.

Di luar, pria itu melihat seorang laki-laki di jalan dengan rambut panjang, kusut dan kotor serta brewok yang lebat. Pria itu berbalik dan kembali menemui tukang cukur. "Anda tahu tukang cukur tidak ada," kata pria itu. "Bagaimana Anda bisa bilang begitu?" tanya tukang cukur terkejut.

"Saya di sini, dan saya tukang cukur. Dan bahkan saya telah mencukur Anda," lanjutnya dengan mata melotot karena heran dengan ucapan pria tersebut.

"Tidak, tukang cukur tidak ada, karena jika mereka ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewok yang berantakan seperti laki-laki di luar sana itu," kata pria sambil menunjuk laki-laki yang dia maksud.

"Ah.., tapi tukang cukur benar-benar ada! Itulah yang terjadi ketika orang tidak datang kepada saya untuk bercukur," jawab tukang cukur.

"Tepat!" kata pria tersebut dengan tegas. "Intinya.. Tuhan juga ada! Itulah yang terjadi ketika orang tidak berusaha mencari Tuhan. Saat orang sudah menemukan Tuhan, rasa derita dan sakit yang dialami menjadi tidak ada artinya lagi, terasa kecil tak berarti. Bagi yang sudah bertemu Tuhan, yang ada hanya rasa suka dan cita, meskipun orang lain yang melihat seolah dia menderita, padahal sedikitpun tidak merasa menderita," jelas pria itu.

Setelah berkata demikian, kemudian dia pergi meninggalkan tukang cukur seorang diri, yang masih terbengong, yang masih belum bisa memahami penjelasan dari pria tadi. Sumber : Cerita Budi Pekerti Epochtimes

No comments:

Post a Comment