Perbedaan yang jelas antara Kualitas dan Kuantitas. Keduanya sama-sama kuat hanya saja, punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kualitas mengutamakan hasil akhir yang terbaik, sedangkan Kuantitas hanya mengutamakan jumlah yang banyak, namun hasilnya tidak memuaskan alias biasa-biasa saja atau bahkan lebih banyak yang merugikan.
Menilai dari sebuah Produk / Barang, bila anda memilih Kualitas sudah dipastikan tidak akan mengecewakan tetapi harganya cenderung mahal karena dibuat dengan proses yang luar biasa sangat sulit dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Berbeda dengan Produk yang dihasilkan karena Kuantitas, sangat banyak jumlahnya di pasaran dengan harga yang murah terjangkau, namun anda akan kecewa dengan mudah juga, sebab Produk itu kebanyakan tidak tahan lama, mudah rapuh dan hancur.
Dari segi ekonomi keduanya sama-sama menguntungkan, hanya tinggal bagaimana konsumen tertarik dan memilihnya, pada permulaan mungkin konsumen akan tertarik dengan yang murah dan mudah, tetapi di akhir konsumen akan merasa kecewa, karena dengan barang yang murah dan membelinya berulang-ulang kali hanya akan memperbanyak sampah hasil industri. Contoh : Alat-alat elektronik yang murah meriah misalkan jam tangan yang seharga antara 50 - 100 ribu, baru dipakai satu dan dua bulan mungkin anda langsung membuangnya ke sampah karena mudah rusak dan ketepatan waktunya pun tidak stabil seperti jam tangan yang mahal harganya. Tapi berbeda bila melihatnya dari sisi mode, untuk sekedar bergaya jam tangan yang bisa dikoleksi murah dan banyak dapat menjadi aksesoris mode yang beragam, tapi alhasil jam tangan sudah bergeser fungsinya tidak lagi digunakan untuk ketepatan waktu melainkan hanya sekedar aksesoris mode. Hanya saja sekarang harga pun bisa saling bermain, anda mungkin dapat terkecoh dengan harga yang mahal tetapi kualitasnya mungkin bisa saja sama dengan yang murah meriah. Jadi semua perlu bukti dan uji coba barulah anda dapat menemukan yang benar-benar asli dan berkualitas terbaik.
Menilai dari sisi tanaman, para petani dan pedagang dapat memihat secara langsung, perbedaan yang dihasilkan dari tanaman yang ditanam melalui proses pembibitan akan berbeda hasilnya dengan tanaman yang hanya dihasilkan melalui proses cepat dan mudah atau vegetatif buatan. Penelitian membuktikan, bila ingin mendapatkan kualitas hasil buah dan biji yang unggul, hanya dapat mengambilnya dari tanaman induk yang telah mengalami proses pembibitan alami, memang waktunya sangat lama tetapi hasil panen yang dihasilkan tidak akan mengecewakan, bahkan tidak jarang ada yang dapat dipanen secara terus-menerus selamanya, tanaman pun cenderung lebih kuat terhadap perubahan iklim, cuaca, tahan terhadap serangan hama dan penyakit virus / bakteri / jamur. Bila ingin mencari hasil yang banyak dan cepat tapi kurang berkualitas, memang lebih mudah dengan vegetatif buatan seperti stek, menyambung, mencangkok, dsbnya. Tetapi hasilnya tanaman belum tentu kuat dan tahan lama. Keunggulannya hanya lebih cepat waktunya dan hasilnya lebih banyak tetapi kurang berkualitas. Contoh : Pohon Teh yang berasal dari bibit tanaman, dapat bertahan hingga ratusan tahun umurnya jauh lebih tua dari manusia. Berbeda dengan pohon teh yang berasal dari hasil vegetatif buatan, batangnya kurus kecil, tidak tahan cuaca dan perubahan iklim, mudah rapuh, mudah terserang hama dan penyakit, bahkan lebih cepat mati, tidak akan mampu bertahan hingga ratusan tahun.
Keduanya sama-sama punya kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana memilihnya antara Kualitas dan Kuantitas. Bila ingin hasil yang terbaik dan memuaskan, carilah yang berkualitas tetapi perlu kesabaran dan tidak mudah, tetapi bila ingin yang banyak jumlahnya dan untuk koleksi banyak pilihan, carilah yang mudah, murah dan cepat. Itulah sebabnya ada yang disebut barang asli dan barang tiruan. Mencontek dan meniru lebih mudah dan cepat, tetapi hasil contekan / tiruan belum tentu sebagus hasil asli. Karena yang meniru / mencontek tidak akan mengetahui rahasia proses dan teknik pembuatannya sehingga menghasilkan kualitas terbaik. Janganlah mudah tertipu oleh bungkus atau kulit luarnya yang kelihatan bagus dan indah, karena keaslian kualitas sebenarnya hanya dapat dilihat dari dalam isinya yang perlu diuji dan diteliti kualitas sesungguhnya.
Sama halnya menguji tingkat kualitas manusia, membedakan manusia yang berkualitas dari banyaknya jumlah ratusan jutaan dan bahkan milyaran manusia yang hidup dan berada di muka bumi ini. Akan kelihatan yang berkualitas pasti akan mampu bertahan dan teruji berhasil dalam hidupnya, dibandingkan yang lainnya. Itulah sebabnya perlu adanya ujian atau test kualifikasi, dimana manusia pun perlu diuji tingkat kemampuan, kelebihan, kecerdasan bahkan kelemahan dan kekurangannya. Bukan berarti mencari yang sempurna, tetapi mencari yang berkualitas, perbedaan antara sempurna dan kualitas jelas tidaklah sama. Sempurna dalam arti tidak memiliki kekurangan atau kelemahan sama sekali, berbeda dengan yang berkualitas, yang dicari dan dipilih adalah kualitas utama atau kelebihan unggul dengan diasah dan diuji agar menjadikan hasil yang terbaik, tidak tertutup kemungkinan yang berkualitas pun memiliki kekurangan atau kelemahan, hanya saja kualitasnya yang telah teruji mampu menunjukkan bahwa sisi kekurangan / kelemahan itu nilai kegagalannya kecil / sedikit, sehingga dapat diterima karena hasil akhirnya telah menunjukkan nilai yang terbaik, sebagai sebab dari mau belajar, mau mencoba, mau berusaha dan mau berjuang sehingga mampu bertahan dan berhasil menempuh semua test ujian dan masalah yang terberat di dalam perjalanan kehidupannya.
Diibaratkan Nilai Sempurna adalah untuk Diamond / Intan berlian, sedangkan Kualitas dinilai seperti Emas, tingkat persen (%) kemurnian Emas menunjukkan seberapa besar Kualitas yang dimilikinya, sedangkan Kuantitas lebih seperti Perak, dengan jumlah banyak dan relatif harga lebih murah dan meriah. Bandingkan dengan Emas Putih, sekilas mungkin tampak mirip dengan Perak dan Besi Baja (Stainless Steel tahan karat) tetapi untuk menentukan perbedaannya perlu diuji dulu nilai keasliannya. Bila Emas terlalu murni pun, sampai dengan 90 - 100 % Emas semakin jarang dapat digunakan dengan baik karena terlalu lunak dan lemah, mudah rapuh, itulah sebabnya simbolisme arti bahwa manusia yang sangat luar biasa pintar cerdas atau jenius sekalipun belum tentu memiliki tubuh fisik yang sempurna, adakalanya memiliki kekurangan / kelemahan.
Kesimpulannya dipastikan lebih suka memilih Kualitas dari pada Kuantitas, karena jika anda memilih Kuantitas meskipun pada awal mulanya merasa senang karena sangat mudah, cepat dan murah, tetapi di akhirnya anda akan kecewa kerena tidak akan bertahan lama, selain itu anda akan mudah bosan karena jenuh dengan banyaknya dan hasil akhirnya kurang memuaskan alias mengecewakan, merugikan, menyulitkan, merepotkan dan menyusahkan. Lain halnya jika anda memilih Kualitas terbaik, dipastikan akan sangat lama, sulit dan susah mendapatkannya, bahkan harga yang diminta pun cenderung relatif sangat mahal, tidak jarang pula hingga memerlukan pengorbanan dan ujian yang sangat berat sehingga membutuhkan waktu dan kesabaran yang lama untuk dapat memperoleh hasil dari Kualitas yang unggul / terbaik diantara yang hanya cukup baik-baik saja adanya. Written by : Kepik Romantis / PVA
Sumber Foto :
qual-vs-quan-fishbowl : coachrickswimming.files.wordpress.com
quality-vs-quanity21 : frank.jou.ufl.edu
quality_vs_quantity : movethechannel.com
quality-vs-quantity1 : www.ilfusion.com
Quantity-VS-Quality-in-Lead-Generation : b2bsalesprospects.com
Social-Media-Quality-v-Quantity : empression.ca
No comments:
Post a Comment